Search This Blog
Sebuah catatan hati yang terserak. Hello.. I'm Wildah Binashrillah. I just commited to serving you to become the best version of your-self and only writing down the thoughts of the moment because every word has its limits. Hanya bisa menulis sebuah tulisan sederhana, bukan penulis yang tahu segalanya.
Coretanku
- Get link
- X
- Other Apps
Fear Kills
Sebagai manuisa, memiliki rasa takut adalah hal yang wajar. Manusiawi dan pasti ada pada setiap individu. Sama, begitupun aku. Setidaknya ada dua macam ketakutan terbesar yang sangat aku hindari. Jika aku mendapati slah satunya, seperti anak panah yang menghujam ulu hati. Perih dan bisa membunuh.
Pertema, aku takut akan kehilangan Tuhanku. Without Him, I'm nothing and gonna lose all paths to back. Sebagai manusia yang menghamba, ketakutan ini juga harus ada dalam setiap. Aku bisa pastikan bahwa aku belum benar-benar menjadi orang baik. Aibku bergemintang, membentuk titik-titik noda yang pekat. Tanpa ketakutan akan Tuhan, aku bisa saja kehilangan segalanya dalam sekejap. I do need ways for being closer. Segalanya akan runtuh jika aku kehilangan Tuhan. Sedang aku selalu membutuhkan-Nya.
Terkadang manusia itu egois, iya manusia. Aku juga manusia. Dihadapan sesama manusia, terkadang aku merendahkan segalanya. Takut akan banyak hal sebab mereka memiliki jabatan di atasku. Sedangkan di hadapan Tuhan, aku berbuat seenaknya. Aku meminta seakan-akan sudah begitu dekat dengan-Nya. Padahal hamba pilihan bukan, dosa yang menggunung aku lupakan. Itulah sebabnya, pada setiap doa akhirnya aku hanya meminta agar tak dijauhkan dari-Nya. Sebab aku takut amat kehilangan.
Kedua, ketakutan besar lainnya. Aku begitu takut akan ekspektasi orang lain terhadapku. Bahkan dengan orang terdejatku sekalipun. Aku berkali-kali mengatakan. Tidak ingin mereka terlalu berharap bahwa aku bisa menggenggam segalanya dengan mudah. Beberapa yang mengenalku sekilas akan mengatakan bahwa aku hebat dan dapat diandalkan. Aku tahu, beberapa pengharapan yang mereka lemparkan menjadi lecutan untuk terus bangkit. Namun sebagian lainnya, justru membunuhku perlahan. Tentu saja bukan makna 'membunuh' yang sesungguhnya. Apa-apa yang kutampilkan hanya sebagian kecil dari bagian diriku yang orang lain justru tak tahu. Terlalu menaruh harap, hanya menimbulkan kekecawaan.
Sebab aku ingin terus tumbuh. Menjadi sosok yang bukan sekedar kebanggaan orang-orang yang menyayangiku. Untuk liku kehidupanku yang tidak hanya berhenti sampai disini. Hingga ketakutan-ketakutan yang ada bukan untuk diresahkan, namun unutk dihadapi dan tidak salah langkah.
Darb el-Badr, Gamaliyah, Kairo
Selasa, 30 Maret 2021
10.08 clt
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment