Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Why am I learning Japanese and try to chase it??

Minnasan, Hajimemashite. Wildah desu! Tsugi no kiji ga  yakunitateba saiwaidesu. Yoroshiku onegaishimasu.






    It’s been seven months since I interested Japanese. It was starting from one of my friend. I had my Daurah ini July till September last year. Setiap waktu istirahat dari jatah pemakaian gadget dia menggunakannya untuk mengikuti salah satu Youtuber terkenal tanah air yang sedang menempuh studi di Jepang. At first, I underestimated it cause I don’t really into it. I though it was just like this, ”Ini temen satu kenapa sih. Senyum-senyum sendiri, tiba-tiba ketawa nggak jelas. Emang seseru apa sih tontonan dia!”. And just because of that, I was being so curious and then I watched one of his video.

    That was the simple story I had why it drives my crazy of all the things about Japanese. It doesn’t mean I completely didn’t know anything about Japan at all. But it just like the beginning I started to learn this language seriously. Sebuah bahasa yang sama sekali aku nggak tahu kecuali Ganbatte Kudasai dan Arigatou Gozaimasu atau juga Itadakimasu. Dulu pernah sih pas MTs ikut bimbel dan salah satu bonus  nya itu kelas Bahasa Jepang, tapi itupun bukan belajar bahasanya tapi membuat salah satu kesenian Jepang yaitu Origami dan belajar satu lagu sederhana berbahasa Jepang. Selebihnya aku nggak tahu sama sekali tentang bahasa Jepang.

    Ibarat petugas pom bensin," Dimulai dari 0".  Nah begitulah aku kurang lebih dalam berusaha mengerti bahasa Jepang. So I decided to learn it by self-taught. Bagian terbaiknya adalah aku hidup di masa canggihnya teknologi. Jadi aku punya banyak sumber untuk belajar bahasa Jepang secara otodidak gratis dan mudah diakses kapanpun dimanapun itu. Yang paling utama aku mulai dari Youtube. ada banyak banget konten tentang belajar bahasa Jepang mulai dari yang paling basic sampai tahapan yang tersulit setingkat JLTP N1. Of course, I started it from the easier one, it was an alphabet in Japanese such as Hiragana and Katakana. And I don't even know how to start Kanji? Yappari, meccha muzukashi desu ne. Yabai!!

    Aku akses banyak website di google dengan sumber yang cukup random untuk menulis huruf Hiragana, kemudian menyalinnya dalam satu buku catatan khusus belajar Jepang. To be honest, sampai detik aku menulis postingan ini juga bukan berarti aku sudah menguasai semua huruf dan hafal di luar kepala. Again, karena aku belajar mandiri tanpa turor, jadi bisa dibilang kualitas belajar bahasa Jepang aku masih jauh dari kata 'mahir'. Karena tujuan sejak awal aku memutuskan untuk belajar Jepang juga at least aku bisa nangkep maksud dari kata-kata dalam bahasa Jepang dalam suatu konteks, baik dari video, audio ataupun konten apapun itu tentang Jepang.

    Selain belajar secara tulisan, aku juga lebih memfokuskan metode pembelajaran melalui audio. Aku banyak dengerin podcast berbahasa  Jepang yang sebenernya aku juga nggak ngerti sama sekali dengan apa yang diucapkan oleh Podcaster tersebut. Dari situ aku berusaha nangkep How to speak like a native correctly. Atau dari Youtube mostly, banyak tentang percakapan bahasa Jepang, terus bakal aku ulang-ulang gimana cara pengucapan kata atau kalimat dalam bahasa Jepang. Atau yang paling mengasyikkan buatku adalah, bikin konten pribadi berupa video dengan backsound suaraku sendiri dalam bahasa Jepang. Dari situ aku bisa kasih penilaian pribadi, apakah cara aku berbicara sudah seperti orang Jepang yang sesungguhnya atau belum.

    Once I realised, belajar bahasa baru tuh seru banget. Cuma aku punya kendala, dengan sifat aku yang susah buat konsisten terhadap satu bidang dan selalu excited untuk mencoba hal baru. Kadang aku takut, hal itu justru buat aku cepet ngerasa puas dan akhirnya memutuskan untuk berhenti dalam melanjutkan proses belajar karena udah ngerasa cukup. Bahasa Jepang bukan bahasa Asing pertama yang aku coba pelajari. Bahasa Inggris yang sampai detik ini aku masih belajar. Ada bahasa Turki, aku pernah coba belajar kurang dari dua bulan dan menurutku susah akhirnya putus gitu aja. Bahasa Thailand juga aku sempet tertarik, sampai hari ini kadang aku masih ngerti beberapa basic vocabularies atau common phrase sehai-hari aku masih bisa nangkep. Tapi ya gitu, aku nggak lanjut belajar bahasanya secara grammatically. And I hope for this language so much till  I could talk properly just like when I decided to learn it at first. One day, I just wanna visit Japan at least once in my life. I've fallen in love with the culture, Japanese people that I never meet it, their country infrastructure, the cleaness and all the good things that probably I just find it there. Hope it so much Ya Allah !😁😍

And if I being asked why am I keeping this?

I don't know, liking something doesn't need any reason right?


木曜日, 2022年3月10日

Nasr City, Cairo

13.47 clt


Comments

Popular Posts