Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...
Aku selalu heran dengan dua sosok manusia ini. Manusia paling canggih yang diakui oleh seluruh anak manusia di dunia ini. Ia tak sempurna, namun segala hal kebaikan yang dilakukannya selalu bernilai fantastis.

Mari kita tanyakan pada seluruh anak di dunia ini. Adakah yang tak menjadikan ayah dan ibunya sebagai role model pertama dalam hidupnya?

Kuasa Allah-lah yang menjadikan dunia seorang anak yang terlahir di bumi ini ada pada tangan keduanya. Dengan segala kurang dan lebihnya ia sajikan seluruh hal yang bisa dilakukannya dengan penuh pengharapan terhadap sang anak.

Cinta luar biasa yang mengalirkan penghidupan mampu membuat sang anak terus bertahan. Dan lagi, semua ini pun karena keMaha Besaran-Nya.

Terima kasih untuk seluruh ibu di dunia ini. Juga seluruh ayah di seluruh jagad alam.
Terima Kasih Allah telah menghadirkan keduanya dalam kehidupan anak-anak di dunia.

Comments

Popular Posts