Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Random Quotes


1.       Saya mendengar terhadap apa-apa yang tidak saya lihat. Dan saya membenci atas terjadinya sebuah kesalahan dari yang terdengar namun bukan sebuah kebenaran.

2.      Hari pertama kelahiran manusia adalah saat dimana ia menghitung mundur hari kematiannya.

3.    Apabila sayap kematian dan kehancuran telah dibentangkan

Lalu terbang bersamaan dengan dengan angin yang menyebabkan perpisahan dan mendatangkan musibah.

4.     Bukan karena aku lupa sehingga air mata ini tertahan

Namun sebab telah kering air mata yang kulupakan karena perpisahan ini.

5.       Terkadang aku lupa atas apa-apa yang membuatku menangis dan bersedih

Sedang malam hari telah menjadi kawan baik yang selalu menemani.

6.   Pernah suatu hari aku melihat mata dalam keadaannya yang begitu buruk. Namun ketika kau hadir, disaat itulah aku memperhatikan bahwa matahari tidak kehilangan cahaya sinarnya. Itu seperti kau yang mengambil cahayanya, dan saat kau kembali maka semuanya pun kembali.

7.  Sempurnanya suatu hal di dunia ini merupakan awal mula terbentuknya ketidaksempurnaan. Hanya saja tidak akan berlaku urusan Tuhan.

8.   Terkadang kita tidak bisa melihat siapa diri kita. Itu sebabnya kita harus mencoba mempercayai orang-orang disekitar kita. Mungkin mereka bisa melihat kita lebih jelas daripada kita melihat diri kita sendiri.

9  Menjadi dewasa itu bukan hanya tentang menyalahkan diir sendir karena kesalahan. Namun juga memaafkan hingga berterima kasih bahwa diri juga butuh diapresiasi.

10 Segala musibah pasti akan berlalu sebagaimana awan di musim panas.

1 Karena pada akhirnya, manusia hanya ingin kembali. Pulang pada siapa yang meciptakannya dan menjadikan tiada.

1Memilih menjalani hidup tanpa ekspektasi adalah perjalanan yang menyenangkan. Saat di setiap langkahnya kita jalani perlahan seakan tanpa beban. Tak perlu ada drama-drama menyedihkan sebab runtuhnya pengharapan.

13.   Jika seseorang mencintai sesuatu, maka akan banyak ungkapan serta ta’bir yang keluar dari perasaannya.

14.   Ada sebagian dari Hamba Tuhan yang melepaskan dunianya sebab mereka takut akan fitnahnya.

 



Darb el-Badr, Gamaliyah, Kairo

Ahad, 14 Februari 2021

17.07 clt

#Gabut nunggui jadwal ujian, jadi coret-coret nggak jelas. Haha..


Comments

Popular Posts