Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Flash Fiction (part 7)

"Hei.. kau memiliki hati yang sangat lembut. Bahkan kau menangis hanya karena urusan sepele seperti ini. Apakah hatimu rapuh?" 

Rahmi mendekat, sahabatku ini selalu tahu apa yang aku rasakan.

"Bukan hatiku yang rapuh, tapi aku memang tidak bisa melihat seorang ibu yang diteriaki oleh anaknya sendiri? Kau tahu Rahmi, bahkan satu tarikan napas ibu tidak akan bisa diganti dengan dunia dan seisinya oleh sang anak" Aku mengelap air mataku yang sudah banjir, membuat hampir seluruh bagian wajahku basah dan memerah.

"Aku selalu belajar darimu, Salma.." Rahmi tersenyum simpul kepadaku.

"Kau hanya tidak tahu bagaimana aku menyimpan segalanya sendiri" Kataku dalam hati sembari membalas senyumnya.

Comments

Popular Posts