Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Acne Fighter Story

"Cuma jerawat dikit doang aja dipusingin!"

"Kamu cuma segitu doang, belum pernah ngerasain jerawat merah-merah sewajah kan?"

"Iih aslinya ga seflawless yang di instagram yaa"

"Kok kamu wajahnya jerawatan sih, jarang cuci muka ya.."

Bla bla bla

-----------------------------



Tulisan ini akan menjadi jejak digital yang mengingatkanku suatu hari nanti tentang perjuanganku yang kini sebagai seorang acne-fighter. Meskipun beberapa mengatakan apa yang aku alami belum separah manusia-manusia lainnya di luar sana dalam proses menyembuhkan bakteri kecil pengganggu di wajah. Sebagai perempuan pada umumnya yang sangat menyukai keindahan, tentu jerawat sekecil apapun akan dianggap sebagai perusak estetika. Sama, begitupun aku.

Beberapa tahun setelah aku tumbuh menjadi seorang remaja, problematika jerawat yang hilang-timbul sama sekali belum menjadi pusat perhatianku. Aku tidak terlalu mempedulikan bahkan cenderung abai, menganggap bahwa jerawat di wajah merupakan hal yang sangat normal dan pasti akan hilang seiring berjalannya waktu. Dan benar saja, jerawat kecil nan imut itu tidak pernah bosan menyapa rutin disetiap bulan. Memakai sabun muka normal dan membersihkan wajah sewajarnya  sudah pasti aku lakukan.

Masa remaja hilang perlahan berganti dengan usia yang terus bertambah. Aku sudah resmi bergelar perempuan seperempat abad hingga bulan ini aku memposting tulisan ini. Dan masih, jerawat-jerawat di wajah belum juga menuntaskan pekerjaannya untuk mengganggu keberlangsungan wajah bersih bebas noda. Aku yang dulu sangat cuek dan tidak peduli kini mulai merasa risih dengan jerawat imut ini dan merasa peduli. Mulai dengan berbenah diri, pake skin care ini-itu sampai mulai atur asupan makanan sehari-hari.

Aku menyadari bahwa kecantikan dan keindahan yang ada pada image seorang perempuan bukan segalanya, tapi aku juga harus berbenah. Sedikit mengaitkan dengan beberapa berita yang kurang baik, ada banyak lelaki diluar sana yang memiliki pasangan hampir tanpa kurang pun jug tidak membuat mereka cukup dengan satu wanita. Tugasku hanya menjaga dan merawat apa yang aku miliki sekarang, selebihnya bahwa kecantikan fisik itu akan memudar seiring bertambahnya usia akupun menyadari hal itu.

Semoga apa yang dilihat cantik dan indah seorang laki-laki terhadap perempuan tidak terbatas pada fisik yang mampu dipandang mata, namun juga kecantikan dan kebaikan hati seorang perempuan berimanlah yang meneguhkannya.


Dau, Malang

Senin, 15 Mei 2023

20.11 WIB


#random banget, dari ngomongin jerawat sampe ke pembahasan lainnya 😅🙏🏻

Comments

Popular Posts