Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

HAL-HAL YANG MASIH AKU PERTANYAKAN TENTANG MESIR-PART 2

 This.. is what I am afraid of. I've probably heard the story of Egypt and it citizens before coming here. How messed up the traffic and how insane the drivers are. And finally what I am afraid of was happened.

Topik ini selalu terpikirkan tapi tidak benar-benar aku ingin  tulis di platform ini dalam segmen tentang Mesir. Hingga meninggalkan waktu berbulan-bulan sejak part 1 dipublikasikan.

After living more than 5 years here, sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah insiden atau peristiwa naas yang terjadi. Baik kejadian yang sekedar aku dengar atau kejadian yang benar-benar terlihat kasat mata olehku. Mulai dari level yang paling ringan hingga level berat yang mengambil banyak nyawa juga ada.

Baru-baru ini, kejadian mengerikan itu terjadi (lagi). Bukan hal yang mengejutkan sebetulnya, tapi bagaimanapun jenis kecelakaan, bagiku peristiwa buruk itu selalu menarik kembali dalam rasa trauma yang hingga kini belum hilang dalam diri ini.

Suatu siang, saat matahari musim gugur di langit Kairo bersinar terang. Beberapa kendaraan di depan berjalan melambat, menghambat laju kecepatan bis umum yang aku tumpangi. Seperti dugaanku, sebuah kecelakaan lalu lintas baru saja terjadi. Bus merahku ini melewati sebuah mobil angkutan umum yang terhenti di pinggir jalan dengan kaca depan retak sebagian. Tepat di depannya ada sebuah motor yang terparkir tidak beraturan. Juga ada sebuah truk sampah dorong  yang terguling.

Aku perhatikan ada seorang bapak tua berseragam petugas kebersihan tengah terseok di tepi trotoar, sembari mengerang kesakitan. Anehnya, ada banyak orang berseliweran di jalanan tersebut namun belum terlihat satu orang pun yang segera membantu bapak tua itu. Yaa, meski aku juga menjadi salah satu orang yang tidak membantu bapak tersebut. Hanya bisa menatap dari atas kursi penumpang di balik kaca bus. Menyaksikan sosok itu kesakitan hingga bus yang aku naiki kembali dalam laju cepat meninggalkan peristiwa yang terjadi begitu saja.

Sedih ya.. Negara dengan mayoritas muslim tapi justru dari kita sendiri yang tidak mengamalkan ayat-ayat Tuhan tentang tolong menolong sesama manusia.

Dalam sebuah diskusi kajian yang aku ingat. Seorang cendekiawan besar (aku lupa namanya) mengatakan, "Dalam sebuah riset dan hasil survei, ada banyak negara dengan mayoritas penduduk non muslim mengalami kemajuan pesat di negara tersebut. Berbanding terbalik dengan negara mayoritas muslim didalamnya justru terlambat dalam hal kemajuan, atau justru sebagian masih terbelakang"

Benang merahnya adalah :

Orang barat (kebanyakan negara bagian Eropa, Amerika dan lainnya) maju karena mereka menjauhi agamanya. Begitupun negeri dengan orang muslim didalamnya mereka tidak mengalami kemajuan karena merekapun menjauhi agamanya(Islam).

Sebuah kalimat telak yang semestinya segera kita pahami. Sekaligus menjadi pukulan telak bagiku sendiri. Mungkin, jika merubah kondisi lingkungan dirasa terlalu berat, setidaknya saat masing-masing dari kita mengetahui kebenarannya. Maka perubahan itu perlu segera kita lakukan, dari sana lah sosok tiap-tiap individu yang sadar dan melek akan agama akan terus berkembang. Tidak peduli pada bagian bumi mana saat ini kita berada. Jika nilai-nilai Islam tertanam pada individu setiap Muslim, suatu saat pasti akan sampai pada perubahan kebaikan yang kita semua inginkan.

اللهم احفظ مصر و أهلها

اللهم احفظ بلد المسلمين و المسلمون أنفسهم

Thursday, October 18th 2022

11.48 clt







Comments

Popular Posts