Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Kata terbaik

إنّما يوفي الصابرون أجرهم بغير حسابٍ     الزّمار : ١٠
 Jika kata terbaik di dunia ini adalah menunggu, maka aku akan memilihnya untuk mendampingi kata sabar. Namun bukankah benar bahwa keseluruhan hidup yang kita jalani adalah soal kata tunggu.

Sedari awal, kita menunggu untuk dilahirkan ke dunia. Lalu menunggu bahwa diri kita sedang tumbuh dan berkembang. Menunggu waktu kita menjadi dewasa, menunggu waktu sholat, menunggu saat-saat beribadah, menunggu untuk ujian, menunggu untuk berbuat banyak hal lainnya. Hingga pada ujung kata tunggu ini kita semua menunggu untuk kembali pada-Nya.

Maka dalam proses menunggu ada banyak pekerjaan yang kita lakukan. Karena menunggu bukan berarti berhenti atau diam. Menunggu adalah kata ganti dari bentuk ikhtiar serta tawakkal kita sebagai seorang Hamba. Bagaimana kita mengisinya dengan banyak hal demi menggapai ridha Tuhan. Percayalah, bahwa  perihal menunggu itu selalu tepat. 



Masjid Qishas, Ahad 17 November 2019
19.10
#hujan baru saja reda, rinai basahnya selalu mengingatkan kampung halaman nun jauh disana

Comments

Popular Posts