Belakangan ini aku sering denger kalimat 'Netizen Julid' sering disebut-sebut. Atau mungkin bukan hanya aku, kamu juga sering denger kan?
Siapapun kalian aku yakin pasti sering terdengar. Entah apa pengertiannya, yang jelas aku paham maksudnya apa. Simpelnya, netizen julid berarti komentar warga atau siapapun yang bersua di sosial media. Tapi gak jarang juga sih siapapun yang sukanya 'nyinyir' dengan real life orang lain akan mendapat cap netizen julid juga. Dan hal ini gak bisa kita pungkiri. Pasti kita, mungkin hanya aku. Atau kamu juga? yang tanpa sadar mengomentari kehidupan orang lain yang kita lihat. Kalau dulu, kehidupan pribadi sangat ditutup rapat. Bahkan nulis diary aja harus beli buku catatan yang ada gembok kecil di pinggir bergambar hello kitty warna pink. Terus kuncinya kita simpen baik-baik sampe diumpetin di tempat yang hanya diketahui oleh diri sendiri dan Allah (alay sumpah). Mungkin gak semua orang punya kebiasaan yang model ini, tapi kalo aku sih dulu begini (uupps). But nowdays, lihatlah media sosial. Bisa whatssapp, twitter, facebook, instagram dan lain sebagainya sudah menjadi wadah luar biasa untuk menampung curhatan para warganet yang budiman. Kita semua sudah hidup di zaman dimana kehidupan pribadi tak lagi privacy. But I talked it tetap ada exception yaa.. Gak semua orang kok yang menempuh jalur seperti ini. Hanya terkadang dengan tingkat ke-alay-an yang berbeda-beda.. (Kamu ngerti ga sih aku bahas apa??) Anyway, intinya.. dari semua postingan entah itu status ataupun story dan sebagainya. Semua hal yang berbau tentang diri kita pribadi dan apapun itu yang kita kerjakan pasti akan mendapat penilaian dari orang lain. Sebanyak foto/video atau yang lainnya kita posting di social media, sebanyak itulah cuitan netizen mengalir kepada kita. Jadi kalo emang gak mau dijulidin sama netizen, ya mending ga usah posting. Gitu loh simpel. Nah ini ga mau dikomentari orang tapi suka kali posting kehidupan pribadi. Inget sis, gak semua orang selalu sejalan dengan apa yang kita pikirkan. Atau bahkan, tanpa sadar diri kita sendiri yang menjadi netizen julid bagi orang lain. Mudahnya, pilah dulu semua postingan yang akan kita bagikan ke berbagai situs jaringan yang kita punya. Bukankah semua yang kita tulis dan lakukan akan mendapat pertanggung jawaban nanti? Aku nulis ini bukan karena udah yang 'sok' tahu dan benar yak. Isenga aja karena kepikiran dengan kalimat 'Netizen Julid' itu sendiri yang terus terngiang di telinga. Karena seingkali, mulut ini sendiri yang salah berucap dan menjadi netizen tanpa sadar.
Saling mengingatkan ya gaes
Uusiikum wa iyyaya Nafsii
#being a good netizen
Comments
Post a Comment