Cicilliano Cafe&Restaurant, Alexandria, Mesir
Senin, 23 juli 2018
06.43 clt
Pagi yang hangat. Sehangat dekapan keluarga yang terlihat asyik dan bahagia berkumpul di tepian pantai. Bersama melebur dalam tawa dan canda. Pun disana, ribuan kilometer jauhnya dari tempat aku duduk saat ini juga tengah berkumpul keluarga kecil yang tak lengkap personilnya. Berkurang aku dan si bungsu. Hari ini adalah ultah adik setelahku. Meski tak ada perayaan apapun, hanya seloyang kue berlumur krim dan tulisan selamat ulang tahun. Tapi aku tetap bisa merasakan atmosper kebahagiaan tersebut. Senyum yang terkembang dari bibir tipisnya pastilah terlihat sangat bahagia.
Aku juga bahagia disini. Berada di kota eksotis yang tak terbantahkan. Masih dengan kondisi yang sama. Lantunan hamdalah tetap mengalir selagi jiwa raga ini sehat. Sendiri berkawan ransel peach kesayangan. Sebenarnya bukan aku yang menyendiri. Tapi aku suka dengan kesendirian, yang bukan berarti sepi. Aku tak merasakan sama sekali kesepian itu. Bukan juga berarti sendiri pertanda galau. Nikmati saja semuanya selagi kaki ini bisa melangkah kemanapun selagi mampu. Tapi bukan berarti selamanya aku ingin begini, mungkin suatu hari yang entah kapan aku tak lagi ingin berjalan sendiri. Tetapi melangkahkan langkah bersama dengan siapa yang aku pun tak tahu saat ini.
Juga dengan kesendirianku ini, aku bisa merangkai cerita. Semua kisah yang ada bukan tanpa alasan. Tapi juga tak ada niatan untuk membuat terkesan. Apalagi untuk menarik perhatian. Sama sekali tidak. Karena aku tak terlalu peduli dengan mereka yang tahu, karena terkadang mereka hanya sekedar ingin tahu. Bukan benar-benar peduli denganku. Tapi mungkin saja ada satu bagian yang membuat sedikit ingin tahu. Sudahlah.. lupakan. Aku tak ingin lagi berandai-andai akan sebuah peristiwa.
Membiarkan semua berjalan terasa mudah. Tak perlu lagi memaksa sebuah skenario yang terkesan mengada-ada. Semua akan bermuara pada ujung tak yang tak berubah. Tak perlu ada lagi kebohongan setelah ini. Juga tak harus lagi membungkus sebuah ketidak aslian daam hidup. Bukankah semua terasa lebih indah jika berada pada tempat yang tepat.
Comments
Post a Comment