Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Sebenernya, cantik yang kalian pahami itu apa sih?

 "Ya, kamu mah cantik makanya orang banyak yang seneng sama kamu"

"Pantes aja follower banyak, orang emang cantik"

"Coba kamu nggak cantik, pasti nggak bakal kepilih. Percaya deh!"

"Privilage cantik mah beda, udah jelas itu."

"Kamu nggak ngerasain kan gimana rasanya ditolak, soalnya kamu cantik jadi nggak mungkin orang nolak kamu"



Hufft, kenapa ya di zaman sekarang kata 'cantik' itu seakan menjadi golden tiket bagi seseorang untuk dengan mudah mendapatkan hal yang dirasa sulit bagi perempuan yang dianggap 'tidak cantik'. Sebenernya, siapa sih yang menciptakan standar cantik yang diakui oleh banyak orang?


Mereka yang selalu menjustifikasi orang cantik mungkin juga nggak merasakan apa yang ditudingkan pada orang tersebut. Mereka nggak berada di posisi 'orang cantik' yang justru ia rasakan kebalikannya. Rasa secure karena ditunjuk memiliki wajah cantik itu sebenernya nggak benar-benar ada.


Akan selalu ada sisi insecurity yang sulit dijelaskan kepada sesama perempuan. Dan nggak selamanya dianggap cantik itu membahagiakan. Akan selalu ada usaha yang nggak dianggap, hanya karena orang lain selalu menuduhkan perempuan tersebut berwajah 'cantik'. Juga akan ada kata-kata yang tidak didengarkan hanya karena divalidasi 'cantik'.


Nggak usah dipikirin, toh pada akhirnya 'kecantikan' itu bisa nggak berarti apa-apa saat apa yang dibutuhkan ternyata bukan itu semua. Dan ya, kecantikan itu nggak memiliki ukuran kan?

Comments

Popular Posts