Search This Blog
Sebuah catatan hati yang terserak. Hello.. I'm Wildah Binashrillah. I just commited to serving you to become the best version of your-self and only writing down the thoughts of the moment because every word has its limits. Hanya bisa menulis sebuah tulisan sederhana, bukan penulis yang tahu segalanya.
Coretanku
- Get link
- X
- Other Apps
Hiatus 2021~
Seperti tahun sebelumnya, aku memutuskan hiatus sementara untuk tahun ini lebih awal. Masih di bulan awal November dan aku memutuskan untuk memberi postingan terakhirku di platform ini dengan sebuah tulisan. Beberapa hal yang sudah terlewati hampir satu tahun kebelakang. Ada banyak corak cerita yang sudah aku tuliskan di postingan beberapa bulan lalu bahwa tahun ini merupakan tahun yang penuh dengan kejutan.
Tahun lalu,
sejak dimulainya masa pandemi yang belum berakhir juga hingga detik ini. Merubah
banyak hal yang terlalu sulit untuk dikembalikan seperti keadaan sebelumnya. Sudah sering aku tuliskan bahwa
dunia tidak akan benar-benar kembali seperti sedia kala dengan begitu mudahnya.
Banyak orang yang akhirnya membiarkan keadaan yang sudah dirancang menjadi
takdir ini berjalan sebagaimana mestinya. Begitupun dengan apa yang aku lalui.
Jika BTS dengan judul lagunya Life Goes On sangat bergema di telinga
penikmatnya, begitu pula dengan perbendaharaan kamus yang aku punya. Hidup
harus terus berlanjut, itulah prinsip yang selalu aku terapkan. Ada banyak
resolusi hidup yang sudah aku atur harus berhasil di tahun ini, karena
penundaan yang sudah banyak terlewati di tahun sebelumnya. Lagi-lagi, aku harus
bersiap menerima kenyataan dengan menerima semua hal terburuk yang aku dapat.
Tidak ada mana
yang lebih baik atau buruk. Di setiap tahunnya akan selalu ada
pencapaian-pencapaian yang berhasil dan gagal. Jika di tahun kemarin aku
selesai dengan progress novel yang akhirnya terwujud, di tahun ini aku
belum mewujudkannya kembali. Meski ada beberapa antologi bersama kawan-kawan komunitas
penulis sudah beredar di pasaran. Satu karya antologi lainnya yang kupikir akan
terbit di awal tahun juga belum sampai naik cetak hingga hari ini. Dan aku
selalu berusaha untuk menyabarkan diri sendiri. Impian untuk menjadi penulis
besar ternyata memang tidak semudah meniup selembar tissue ringan hingga
terbang melayang ke angkasa atas. Hingga akhirya aku kembali meluruskan niat
bahwa apapun yang aku kerjakan, baik berubah karya atau hal-hal yang aku
lakukan semoga memberi manfaat sedikitnya pada satu orang. Selebihnya, apakah
tujuanku supaya dikenal oleh kalangan luas atau tidak, aku tidak lagi mempedulikan
hal itu. Bisa memberi manfaat bagi orang lain sepertinya sudah cukup. Bukankah itu
tujuan utama seorang penulis seharusnya?
Seperti penghujung tahun ini, bahkan aku sama sekali tidak merencanakannya. Tidak ada resolusi yang pernah tertulis, namun secara tiba-tiba justru aku dapatkan. Sejak awal bulan di tahun ini aku sudah memutuskan untuk tidak berpindah rumah, baik itu asrama atau sekdar rumah baru demi berganti suasana yang berbeda. Rumah yang satu tahun belakangan aku tinggali sudah lebih dari nyaman dan cukup dengan lingkungan pertemanan serta kondisi belajar yang yang cukup kondusif dengan teman-teman yang begtu supportif membantuku dalam memahami materi kuliah.
Takdir
berkata lain, aku mendapat panggilan yang tentunya setelah melalui beberapa
proses wawancara dan seleksi. Memiliki amanah selama setengah tahun kedepan
atau bahkan bisa satu tahu tahun untuk menemani beberapa anak pilihan Pondok Pesantren
Modern Alumni Gontor yang memiliki program perdana Studi Bahasa di Kairo, Mesir.
Kupikir mengapa aku memiliki keputusan cepat dan segera menerimanya sebab kesempatan tidak datang dua kali. Saat amanah tersebut disampaikan, aku harus
segera berpikir bahwa “Amanah tidak akan salah pundak” itu benar adanya. Saat
tanggung jawab tersebut dibebankan untukku, itu artinya kepercayaan penuh tidak
akan menungguku untuk berpikir terlalu lama. Akhirnya keputusan tersebut aku
pilih dengan pertimbangan cepat dan semoga saja tepat.
Aku menyadari,
segala permulaan akan selalu menemui kesulitannya. Namun bukan berarti aku
tidak bisa melewati hal tersebut. seperti sebuah tantangan baru yang harus aku
hadapi, dinilah aku akan berproses menjadi seseorang yang lebih kuat lagi.
tidak ada hal yang mudah, namun segala yang rumit bisa menjadi sederhana jika
aku mampu mengerjakannya. Zona waktu yang sangat aku gaungkan pada diri sendiri
menjadi senjata tajama yang aku camkan baik-baik. Apapun itu, hal besar yang
aku jalani semoga mampu mengubahku menjadi pribadi yang jauh lebih baik mulai
hari ini hingga seterusnya.
Sebagai penutup,
aku akan menulis dua kalimat khusus yang aku jadikan pegangan selama ini. satu
hal yang membuatku tetap bertahan di Negeri nun jauh dari kampung halaman.
I will
always have it in me to give
And
Kindness is
extremely contagious
See yaa in the next year, jika umurku panjang maka aku akan kembali pada tulisan-tulisan berikutnya. Semoga Alah memberkahi umur yang ada dan sisa-sisa yang akan terjalani.
Hayy Sabi, Nasr City, Cairo
November, 7th 2021
Bonus Galeri Akhir Tahun : 😁✨️
07.42 clt
- Get link
- X
- Other Apps





Comments
Post a Comment