Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Sebuah Refleksi di Bulan Juni



Sudah mendekati angka pertengahan Juni. Itu artinya akan ada sesuatu yang berubah tentangku pastinya. Terkadang aku berpikir, sama sekali tidak menyangka diberi kesempatan hidup hingga sejauh ini. Dulu saat aku kecil, aku sangat mendamba agar segera menjadi dewasa. Dan kini, di saat usiaku sudah semakin bertambah justru aku merindukan masa menjadi anak-anak. Entahlah, bahkan aku saja belum mengerti esensi menjadi dewasa. Ada terlalu banyak hal yang rumit dan tidak kumengerti saat menjadi dewasa seperti sekarang ini.

Ada banyak hal datang silih berganti. Bisa bahagia lalu sedih, atau bahkan sedih yang tak kunjung mendatangkan rasa bahagia. Namun beginilah hidup. Kata orang, dunia selalu berputar. Kadang dibawah, bisa juga suatu saat di atas. Namun lagi, hidup hanya perihal tentang dunia. Meski hakikatnya, ada hidup yang berada di luar dunia. Sebuah kampung halaman anak Adam, yang bernama akhirat. Sedang satu-satunya hal yang bisa diupayakan hanyalah mencari Ridha Tuhan.

Manusia selamanya tetap hanya akan menjadi manusia. Berupaya sebaik apapun tak merubahku menjadi malaikat, bahkan sekedar menjadi Ibu Peri jelmaan bidadari sebagaimana dongeng fantasi masa kecilku. Berharap atau tidak, namaku pun tetap lah sekedar nama yang di dalamnya selalu ada doa juga harap. Sebagimana nama yang disanding sesudah kata 'Wildah' ada makna berikutnya tentang 'Binashrillah'. Sebuah pengharapan besar bahwa Tuhan akan selalu membersamaiku dalam wujud Inayah-Nya.

سبقوا هوى و أعنقوا لهواهم
فتخُرّموا و لكلّ جنبٍ مصرع

Kairo
16 Syawwal 1441 H, 8 Juni 2020
10.32 cot
#rehat Bahts

Comments

Popular Posts