Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Hujan Bulan Juni



Platform ini adalah tempatku mencipta kata, bukan semuanya tentang rasa. Hidup bukan hanya tentang bagaimana mengolah hati, namun juga bagaimana cara agar otak terus bekerja. 

Aku suka dengan puisi juga prosa, apapun itu tentang baris kata. Aku mau bisikin satu puisi yang aku suka, karya Sapardi Djoko Damono. Alasannya sederhana, karena judulnya 'Hujan Bulan Juni'. Selain karena Juni adalah bulan kelahiranku, karena aku suka. Sesederhana itu..

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih Arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucap
Diserap akar pohon bunga itu

~Hujan Bulan Juni~

Percayalah, dalam diri pencipta puisi, akan selalu ada kelembutan hati juga sikapnya. Maka ada hal terselip di balik itu semua. Jika puisi juga sastra selalu mampu menyihir penyukanya, bagaimana dengan Kalam-Nya yang indah tak tertandingi sepanjang masa. Ah aku, dasar pemikiranku ternyata masih jauh di bawah entah bagaimana. 


Darb el-Rashas, Darrasah, Kairo
Jumat, 20 Maret 2020
13.35 clt
#aku sendiri nggak ngerti ini lagi nulis apa😅✌️



Comments

Popular Posts