Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Kuliah euy !!

Gami, Hayy Asyir, Nasr City
Jumat, 12 oktober 2018
08.47 clt


WELCOME OCTOBER 🤗
Yap, untuk jarak waktu yang cukup lama finally I'm back for this blog. Sempat kehilangan password caused of a trouble di hape lama. Aduuh.. kok curhat sih 😂. Cuma pengen berbagi aja sih tentang aktifitas kuliah yang sudah berjalan di minggu ke-3. Lumayanlah bisa jadi tambahan rentetan kisah perjalanan Mesir selanjutnya..
If you know guys, kuliah di Mesir jauh dari ekspektasi yang sebelumnya. Udah sering sih denger cerita dari kakak senior tentang horornya bangku kuliah. Eeittss.. bukan horor dalam artian yang sebenarnya ya. Maksudnya disini, bayangkan saja ketika hari pertama masuk kelas disambut oleh pemandangan akan manusia-manusia Mesir yang begitu banyak. Sepanjang mata memandang di ruang kelas yang lebih cocok disebut Aula tersebut hampir 95% isinya adalah perempuan Mesir. Dengan satu orang Dosen atau kita biasa menyebutnya Dukturah yang berdiri di depan menggunakan microphone untuk memperjelas suaranya. Ditambah suara berisik gadis-gadis Mesir itu cukup membuat telinga jengah. Belum lagi beberapa materi kuliah yang diajarkan dengan bahasa pengantar Ammiyah. Semakin menambah tingkat kefokusan yang harus super tajam. Lucu aja, materi bahasa unggris dijelaskan dalam bahasa Ammiyah. Ya Rabb.. cobaan macam apa ini.
Well.. cukup sudah membahas keriwehan seputar perkuliahan. Realitany ga serumit itu kok. Toh masih bisa enjoy selama kelas berlangsung. Semua keluhan tadi bukan hambatan guys, tapi justru sebuah challenge menantang yang harus diterjang. Iya nggak?😎
Untuk materi kuliah sendiri memang sangat cukup membuat otak kenyang. Tapi tenang, kita punya teman-teman yang begitu solid dalam hal berbagi ilmu. Selalu ada yang berbaik hati menulis ulang catatan dari penjelasan Dukturah, baik itu dalam bentuk oesan whattsapp mauoun kiriman foto hasil tulisannya. Dan itu sangat membantu dalam belajar. Ditambah lagi dengan adanya kelompok belajar bagi setiap distrik semakin memudahkan kita untuk memahami materi kuliah secara jelas lagi. Pokoknya kalian semua terbaik lah kalo bahasa aku mah.
Intinya.. semangat ajalah buat kuliah dan mencari ilmunya. Tujuan utama memang bukan sekedar mau predikat mumtaz aja (mimpiku ketinggian nggak sih😂?, ah gapapa mimpi aja dulu sambil usaha). Semoga ilmuanya bermanfaat gitu nah. Okay!! 👍👍


Oke.. keep struggle and Hammasah 😉

Comments

Popular Posts