Skip to main content

Coretanku

Arash Khalefa Haqiqi

 Helloo.. I'm back. Semoga platform ini belum bersarang karena sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Pun berharap pembaca setianya belum pergi menuju antah berantah. Dunia menulis yang sudah sangat kurindukan. Kembali menjadi diriku dengan versi yang sepi dan sendiri. My latest update. Satu bulan dua puluh tiga hari menjadi ibu. Tubuhku benar-benar bukan milikku lagi. Ada sebagian dari aku yang kini menjadi milik manusia kecil yang juga tercipta dari sebagian tubuhku. Menjadi sosok baru yang sedang bertumbuh. Senang dan penuh haru rasanya menjadi sosok ibu baru. Tapi juga rasanya seperti ada kepingan mimpi lainnya yang semakin bias. Seperti sudah menjadi skenario paten di dunia ini bahwa yang datang akan pergi. Yang menetap, membuat yang tadinya ada akan beranjak meninggalkan. Aku kehilangan dunia lamaku, berganti menjadi bahwa dirikulah dunia bagi anakku. Jari-jari kecil yang saat ini sudah mulai belajar meraih dan menggenggam tanganku. Mata kecil yang berbinar menatapku dengan ta...

Tamparan bagi Sang Faqir Ilmu

Mikawi, Kairo
Rabu, 29 Agustus 2018
15.37 clt

"Jika proses belajarmu baik, maka mengajarmu pun akan baik pula"

"Tugas saya adalah untuk memahami ilmu dan memahami cara menyampaikan ilmu, karena ilmu yang dipahami tapi tak mampu disampaikan adalah ilmu yang tak ada nilainya"

-Imamul Balaghiyyin Shani'l Mutadzawwiqin Al-Allamah Prof.DR.Muhammad Abu Musa Al-Azhari-

Masyaa Allah.. sebuah pesan yang membuat diri ini serasa tertampar keras. Begitu menyadari akan diri yang sangat-sangat faqir akan ilmu. Jauh dari kata memilikinya, justru sangat disibukkan dengan hal-hal yang tak terkait bagi kewajiban Sang Tholibul Ilm. Bahkan teringat kembali akan waktu belajarku semasa nyantri. Bagaimana pula dengan anak didikku ketika mengabdi. Apa yang sudah aku dapat? Apa saja yang saat itu kuajarkan pada mereka? Sudahkah ilmu yang kudapat bermanfaat?
Dan masih banyak lagi pertanyaan akan ilmu. Betapa malunya saat posisi diri berada di pusat menimba ilmu tapi tak tahu bagaimana cara meraihnya. Merasa malu dengan orang-orang disekitar yang sudah jauh menyelam dalam samudra ilmu. Berada di posisi manakah aku saat ini?
Janji untuk mengejar ilmu kala itu masih menancap kuat. Aku rasa belum terlambat untuk tetap berlari dan menggapainya.
  ربّي زدني علماً نافعاً و ارزقني فهماً طيّباً

Comments

Popular Posts